Jenis Jenis Lumut Air -Aquatic Moss- Java Moss

Meskipun istilah ini sering  tercampur aduk terutama oleh awam; lumut dan ganggang adalah dua hal yang berbeda. Ganggang dari semula sebagian besar hidup di air, sedangkan lumut dianggap tanaman yang pada tahap awal beradaptasi  “meninggalkan” laut dan menaklukkan daratan. Asal-usul primitif bryophyte ini tercermin dari kenyataan bahwa mereka tidak memiliki bunga, biji atau akar sesungguhnya.


Mungkin yang paling signifikan, mereka tidak memiliki sistem vaskular yang memungkinkan jenis tanaman lain mengangkut  air dan nutrisi ke bagian tanaman yang lebih tinggi. Lumut menempati cabang tersendiri dari kingdom tanaman. Tumbuhan Lumut atau bryophyta adalah kelompok terbesar dari tanaman darat, yang berjumlah sekitar 25.000 spesies yang berbeda ditemukan di seluruh dunia. Sebagian besar Tumbuhan Lumut ditemukan di daerah yang lembab dan basah dengan iklim cukup hangat sampai dingin. Beberapa penghobi aquarist merobek dan membawa lumut yang menempel pada batang pohon hutan, batu batu di tepian sungai di hutan, kemudian mencoba menempelkannya untuk dekorasi aquascape. Berhasilkah ? tidak mereka mati . Karena mereka sesungguhnya tumbuhan darat sejati.Meskipun menyukai  habitat  yang  lembab,  bryophyta  merupakan tumbuhan darat, dan yang tumbuh di air tawar hanya merupakan adaptasi sekunder terhadap kehidupan  air.  Sifat  ini  tercermin  dari  kenyataan  bahwa  bryophyta  air  tetap mempertahankan  sifat  yang  khas  bagi  tumbuhan  darat. Dari sedemikian banyak spesies lumut hanya sedikit saja 1-2 % yang benar benar tumbuh di air hydrophyta.

Berikut beberapa lumut yang tumbuh pada lingkungan aquatic. 
Sumber : http://www.bryoecol.mtu.edu
Mosses suitable for aquarium culture (Benl 1958; Cook et al. 1974; Takaki et al. 1982; Gradstein et al . 2003; Tan et al.2004; Tan 2006a).


Amblystegium serpens  (nano moss)
Chiloscyphus polyanthos (square leaved liverwort)
Fissidens fontanus (Phoenix moss)
Glossadelphus zollingeri (Bogor's moss)
Isopterygium sp. (mini Taiwan moss)
Leptodictyum riparium (stringy moss)
Monosolenium tenerum (giant riccia)
Platyhypnidium riparioides (beaked water moss)
Rhacopilum aristatum
Riccia fluitans (floating crystalwort)
Ricciocarpos natans (water star)
Taxiphyllum alternans (Taiwan moss)
Taxiphyllum barbieri (Java moss)
Taxiphyllum sp. (flame moss)
Taxiphyllum sp. (giant moss)
Taxiphyllum sp. (green sock moss)
Taxiphyllum sp. (peacock moss)
Taxiphyllum sp. (spiky moss)
Taxiphyllum sp. (string moss)
Vesicularia dubyana (Singapore moss)
Vesicularia ferriei (weeping moss)
Vesicularia montagnei (Christmas moss)
Vesicularia reticulate (erect moss)
Vesicularia sp. (creeping moss) 

Berikut beberapa jenis yang populer diperdagangkan sebagai moss untuk aquascape :

Java Moss

Java moss adalah yang paling popular saat ini dan mudah didapat. Telah diidentifikasi dengan nama latin Taxiphyllum barbieri (Card & Coppey) Iwats, oleh Prof Iwatsuki (1982) , namun secara meluas direferensikan keliru dengan nama latin “Vesicularia dubyana” (yang sesungguhnya adalah Singapore Moss). Hal ini bisa saja terjadi karena satu species dengan species lainnya terlihat tampak begitu mirip bila tidak dicermati atau diperiksa dengan mikroskopis.
Java moss dapat dikenali dari struktur ‘rantingnya’ yang pendek sampai panjang, dengan jarak satu dengan lainnya jarang dan cukup lebar. Daun daunnya kecil, mendatar kedua sisi kanan dan kiri ranting. Ketika diikatkan ke batu atau driftwood, rantingnya yang panjang terus menerus bertumbuh. Ketika diamati di bawah mikroskop bentuk daunnya berbentuk oblong sampai oblong lancet, dengan tip ujung daun pendek dan lebar. Sel daunnya sendiri berbentuk panjang dan sempit, dengan dinding yang tipis sampai tebal.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat foto mikroskopis berikut ini :
Struktur Java Moss sumber foto www.killies.com
Java Moss
Peternak peternak ikan sering melemparkan java moss ini sebesar gumpalan gumpalan setelapak tangan ke dalam kolam dengan maksud sebagai sarang ikan menempatkan telurnya (pemijahan) sekaligus tempat persembunyian anak-anak ikan. Gumpalan-gumpalan moss ini menciptakan lingkungan mikroskopis tersendiri, dimana hidup juga jasad jasad renik sebagai sumber pakan ikan kecil yang baru menetas, disamping juga sebagai sumber oksigen, menyerap kadar amonia, juga tempat perlindungan/suaka dari ikan yang lebih agressive. 
Java moss tidak membutuhkan perhatian khusus, mudah tumbuh dengan kondisi pencahayaan rendah maupun tinggi. Lumut air ini kuat, bandel, untuk aquascaper pemula tanaman ini dapat disarankan. Tumbuh subur pada temperature 21-24 celcius, tapi juga dapat hidup pada suhu lebih tinggi 29-32 celcius (namun biasanya pertumbuhan lebih lambat pada suhu hangat ini). Karena secara natural java moss hidup menempel, sehingga dapat dibuat semacam dinding moss, dengan cara menghamparkan dan menjepitnya pada dua sisi net (jaring berlubang). Dinding moss ini dapat ditempelkan pada sisi kaca belakang akuarium dengan bantuan suction cup. Lambat laun moss ini akan rimbun menjadi background hidup akuarium seperti hamparan karpet hijau vertical.



Tidak hanya sebagai background vertikal aquarium, kita dapat menghamparkan net yang sudah ditempel java moss sebagai karpet hijau. Bentuknya yang terkesan acak-acakan memberikan fantasi seperti rumput liar pada padang savana.

Java moss juga dapat ditempelkan dengan cara mengikatnya pada ranting driftwood dengan benang, seolah olah kita dapat membayangkan daun daun rimbun pada pohon kayu besar yang tumbuh di darat seperti foto berikut ini :
sumber foto www.pixshark.com





Kreatifitas aquascaper tidak hanya sampai di situ, kita dapat menempelkan java moss pada hiasan batu :

sumber foto www.fishlore.com




selamat mencoba.


Plant Profile
Scientific Name: Taxiphyllum barbieri
Common Name: Java Moss
Difficulty: Very Easy
CO2 Requirements: Very Low
Lighting Requirements: Very Low
Plant Arrangement: Variable
Growth Rate: Slow
Family: Hypnaceae
Genus: Vesicularia
Origin: Southeast Asia
Plant Type: Moss
Water Hardness: Medium (GH = 9-13 dH)

selanjutnya baca juga christmass moss


Tidak ada komentar:

Posting Komentar